Legenda
Sekitar 14 Km Selatan Pangandaran, Anda akan menemukan sebuah bukit menghadap pantai yang indah, ditutupi dengan gelombang yang memecah batu. Di antara batu-batu yang menghiasi pantai, ada satu batu yang berbentuk seperti ikan Hiu. Legenda mengatakan bahwa pada abad ke-11 sejumlah pasukan buangan kerajaan Mataram yang dipimpin oleh Aki Gede dan Nini Gede tiba di temat ini. ketika mereka tiba di darat, mereka memutuskan untuk beristirahat dan tinggal sementara di dekat bukit. Kemudian Aki dan Nini Gede memerintahkan pasukan untuk mencari makanan. Salah satu pasukan yang disebut Ki Braja Lintang, memutuskan untuk mencari ikan di pantai dan menangkap ikan hiu. Ketika Aki dan Nini Gede mengetahui tentang ini, mereka mengatakan kepadanya untuk melepaskan ikan kembali ke lautan. Ketika mereka melepaskannya, ikan hiu tersebut berubah menjadi sebuah batu hitam besar yang berbentuk hiu dan masih bisa dilihat hingga saat ini dan dinamakan Batu Hiu. (http://www.indonesia.travel/)
Keindahan
Terletak di Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Batu Hiu menawarkan pemandangan spektakuler Samudra Hindia biru. Di atas bukit, Anda dapat menyaksikan dan mendengarkan gemuruh gelombang besar bergulung ke bawah dan menghancurkan batu pantai. Tempat ini dihiasi oleh pepohonan Pandan Wong (semacam palem) yang cantik dan merupakan tempat yang sempurna untuk merasakan angin bertiup lembut di wajah Anda. Ketika hari mulai redup, siapkan mata Anda untuk menyaksikan pesona matahari terbenam di cakrawala. Jika Anda membawa kamera, jangan lupa untuk mengabadikan momen ini.
Pintu masuk utama adalah sebuah gua yang berbentuk kepala Hiu besar, ketika Anda berada di dalam gua seolah-olah Anda sedang berada di dalam rahang hiu, dengan banyak gigi yang tajam. Ketika Anda menuju ujung yang lain, Anda akan menemukan sebuah pantai di mana Anda dapat bermain-main ria. Ada juga beberapa gua di daerah tersebut, penduduk setempat percaya bahwa salah satu gua ini terhubung ke Cirebon di Pantai Utara. (http://www.indonesia.travel/)
Bagi pecinta kelestarian alam, di sekitar Batu Hiu terdapat konservasi penyu. Meski demikian, walau papan penandanya dapat ditemui, wujud fisik konservasi penyu tersebut sulit ditemui karena biasanya menyesuaikan dengan siklus reproduksi penyu yang sangat lambat.
Pemandangan sepanjang tepi pantai menyajikan keindahan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Batuan sedimen yang mengalami proses pembentukan dan pengikisan selama ribuan tahun menghadirkan panorama yang unik di sepanjang Pantai Batu Hiu. Tepi pantai dihiasi tebing batu yang tajam dengan tekstur yang berlapis-lapis horizontal.
Jika Anda menyempatkan diri menyusuri jalan setapak yang ada di objek wisata ini, akan terlihat lekukan-lekukan tebing yang indah. Di kanan-kiri jalan setapak, Anda juga akan melihat tanaman pandan wong dengan batang yang tinggi. Daun tanaman ini dapat diolah menjadi berbagai kerajinan anyaman yang biasanya menjadi sumber penghasilan masyarakat sekitar Pengandaran.
Di pinggir tebing menuju ke laut, Anda dapat melihat batu karang di tengah laut yang menurut warga setempat dahulu berbentuk menyerupai sirip hiu. Saat ini, bentuknya sudah tidak lagi seperti sirip karena kikisan ombak Pantai Selatan yang garang. Akan tetapi, meski sudah tidak berbentuk hiu, keindahan pemandangan Pantai Batu Hiu tetap menarik banyak pengunjung. (http://www.indonesiakaya.com)